Card image cap

WORKSHOP PEMBENTUKAN DAN PENGAKTIFAN MALARIA CENTER REGIONAL ADAT ANIM-HA DI KABUPATAN BOVEN DIGOEL

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia yang dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, ekonomi bahkan berpengaruh terhadap ketahanan nasional termasuk di Provinsi Papua. Pemerintah pusat telah menetapkan tujuan penanggulangan malaria di Indonesia, yaitu mencapai eliminasi malaria secara bertahap selambat-lambatnya pada tahun 2030”. Hal tersebut merupakan komitmen global dan regional yang tercantum dalam indikator SDG’s (Sustainable Development Goal’s). Hal ini dikemukakan Wakil Bupati Boven Digoel H.Chaerul Anwar,ST saat membacakan sambutan Gubernur Provinsi Papua dalam pembukaan Workshop Pembentukan dan Pengaktifan Malaria Center Regional Adat Anim-Ha di Tanah Merah.

H. Chaerul Anwar, ST mengatakan Sampai dengan bulan Juli tahun 2018 di Indonesia terdapat 272 kabupaten/kota telah mencapai eliminasi malaria dan 3 provinsi yang seluruh kabupaten/kotanya telah mencapai eliminasi malaria yaitu DKI Jakarta, Bali dan Jawa Timur. Sementara itu masih ada 39 kabupaten yang merupakan wilayah endemis tinggi dengan API >5 per 1000 penduduk. Hampir seluruh kabupaten/kota endemis tinggi berada di Kawasan Timur Indonesia (Papua, Papua Barat, NTT dan Maluku). Dari 39 kabupaten/kota endemis tinggi, 8 di antaranya memiliki angka API >100 per 1000 penduduk yaitu Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Boven Digoel, Kepulauan Yapen, Mimika, Asmat dan Memberamo Raya.

Hal ini yang mendorong Pemerintah Provinsi Papua melakukan pertemuan antara para pemangku kepentingan lintas sektor di wilayah adat Animha meliputi Kabupaten Mappi, Asmat, merauke dan Boven Digoel untuk duduk bersama memikirkan arah kebijakan dan langkah strategis untuk melindungi penduduk di wilayah ini agar bebas dari penyakit malaria.

Melalaui Workshop Pembentukan dan Pengaktifan Malaria Center H.Chaerul Anwar,ST mengharapkan agar dapat bekerjasama dalam mengatasi malaria di Provinsi Papua terutama di wilayah adat Anim-Ha.